Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rincian Modal Awal Usaha Nasi Goreng Kaki Lima Untuk Pemula

Bingung ingin membuka peluang usaha. Anda dapat memanfaatkan untuk menghasilkan cuan. Inilah rincian modal awal usaha nasi goreng kaki lima

Bagi sebagian besar orang yang ahli dalam memasak. Dapat memanfaatkan keahliannya untuk membuka lapak nasi goreng kaki lima. Berikut adalah rincian modal awal usaha nasi goreng kaki lima yang harus diketahui oleh pelaku usaha.

Rincian Modal Usaha Nasi Goreng Kaki Lima Dalam berbisnis nasi goreng tentunya membutuhkan sebuah perlengkapan dan bahan dalam memasak. Agar usaha yang akan dirintis menjadi berkembang.  Lantas perlengkapan dan bahan apa saja yang dibutuhkan? Dan rincian modal usaha nasi goreng kaki lima.


Modal  Awal Dalam Bisnis Nasi Goreng 
- Peralatan untuk memasak
@Rp1.500.000
- Gerobak untuk nasi goreng
@Rp 2.500.000
- Peralatan makan
@Rp300.000
- Tabung gas dan kompor untuk masak
@Rp 350.000
- Meja dan kursi 
@Rp 300.000
Total biaya yang harus dikeluarkan yaitu sebesar Rp 4.950.000

Biaya Untuk Bahan Operasional Bulanan
-Berbagai jenis bumbu
Rp500.000
- Beras 150 kg
@Rp 9.000.000 Rp 1.350.000
- Minyak goreng untuk memasak 15 liter
@Rp 12.000/liter Rp 180.000
-Daging untuk campuran nasi goreng 10 kg
@Rp 25.000 = Rp 250.000
- Telur untuk bahan campuran 1 kg @Rp 12.000 = Rp 12.000 x 30 hari = Rp 360.000
- Bahan-bahan  darurat dan lainnya @Rp 250.000
Total biaya selama satu bulan yang harus dikeluarkan Rp 2.890.000

Perkiraan Pendapatan per Bulan 

Perkiraan Penghasilan 
nasi goreng telah terjual 25 porsi 
@Rp 8.500
jadi 25 porsi nasi goreng x harga satu porsi,  yaitu Rp 8.500 x 30 hari
Rp6.375.000

Laba 
Penghasilan dikurangi biaya operasional  dalam satu bulan
Rp6.375.000 – Rpl2.890.000
Rp3.485.000

Itulah rincian modal usaha nasi goreng kaki lima yang harus dikeluarkan dalam usaha nasi goreng. Dengan demikian,  maka modal investasi dalam jangka waktu dua bulan akan kembali. Apabila lapak Anda banyak pembeli dan tentunya dengan harga yang terjangkau.

Terdapat dua asumsi yang digunakan,  yaitu Rincian pertama digunakan apabila Anda tidak menggunakan karyawan.  Dengan demikian,  tidak membutuhkan biaya gaji yang harus ditulis pada asumsi operasional.
Selanjutnya untuk rincian kedua jika penjualan dipatok dengan harga Rp7.000 per porsi hingga Rp8.000.

Nah, bagaimana apakah Anda sudah siap untuk berdagang nasi goreng? Jika sudah siap tentunya Anda sudah mempunyai pandangan dalam membuka usaha nasi goreng. Akankah berada di lokasi rumah atau ingin sewa tempat? 

Jika sewa tempat,  maka rincian diatas hanyalah digunakan untuk biaya operasional dan investasi awal. Namun,  jika Anda ingin membuka usaha di rumah. Rincian tersebut akan cukup untuk usaha