Pakaian Pengantin Pria Adat Lampung Saibatin Dan Pepadun Beserta Gambar
Cindri yanto - Pakaian pengantin pria adat lampung saibatin dan pepadun. Masyarakat suku lampung seperti yang kita ketahui terbagi menjadi dua kelompok atau dua golongan yakni lampung pepadun dan lampung saibatin namun lampung saibatin ini lebih dikenal dengan sebutan lampung pesisir
Masyarakat Lampung pesisir biasanya menempati sepanjang daerah pesisir pantai yang membentang luas mulai dari timur, selatan hingga barat. Sedangkan untuk wilayah pesebaran masyarakat lampung pesisir mencakup wilayah lampung timur, lampung selatan, bandar lampung, pesawaran, tenggamus, pesisir barat dan lampung barat
Sedangkan untuk Masyarakat lampung pepadun mereka berdomisili di tengah-tengah lampung, karena masyarakat lampung pepadun berada di daerah pedalaman dataran tinggi lampung yang jauh dari pesisir pantai maka lampung pepadun sering juga di sebut sebagai lampung peminggir
Berdasarkan sejarah perkembangannya masyarakat lampung pepadun ini awalnya berkembang mulai dari daerah Abung, Way kanan, dan way seputin (pubian)
Meskipun masyarakat suku lampung terbagi menjadi dua golongan yaitu pepadun dan pesisir namun dalam kehidupan bermasyarakat kesehariannya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai filsafah hidup ulun lampung
Pilsafah hidup tersebut disubut dengan piil pesenggiri. Dengan menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam piil pesenggiri tersebut, maka adat dan budaya lampung masih tetap dilestari hingga saat ini
Salah satu budaya yang tidak asing lagi dan masih tetap terjaga. Bahkan tidak hanya asing bagi masyarakat lampung sendiri adalah pakaian adatnya dimana pakaian tersebut memiliki nilai estetika tinggi
Nilai estetika itu tercermin dari gaya pakaian adat lampung yang tertutup dan dihiasi oleh aksesoris lokal yang dipadukan dengan nilai-nilai agama dan pilsafah hidup piil pesenggiri
Berikut pakaian pengantin laki - laki adat lampung
Pakaian pengantin pria adat lampung pepadun dan sai batin cukup sederhana perbedaannyapun tidak terlalu mencolok karena hanya pakaian dan kopiah saja yang berbeda
Berikut Pakaian yang di gunakan pengantin pria adat lampung sai batin dan pepadun adalah
1. Jika pengantin pria pada masyarakat lampung papadun hanya mengenakan kemeja putih lengan panjang dan clana putih panjang serta memakai sarung tumpal yang di lilitkan di pinggang sebatas atas lutut
Sedangkan Untuk lampung sai batin mengenakan pakaian adat berwarna merah dengan aksesoris yang di hiasi dengan perak-peral emas, sedangkan untuk clananya mengenakan clana merah panjang dan menggunakan sarung tumpal
2. Perbedaan lainnya adalah pada kopiah, masyarakat suku lampung pepadun menggunakan kopiah emas beruji yang terbuat dari kuningan dengan motif - motif khas lampung bertahta hiasan karangan bunga
Untuk masyarakat lampung sai batin menggunakan kopiah yang terbuat dari kain tenun, masyarakat lampung sai batin mengenalnya dengan sebutan (ketupung runcing) dimana di depannya terdapat seperti tanduk atau belalai gajah.
Perhiasan lain yang di kenakan pada pengantin pria adalah:
3. Kalung Papan Jajar
Penggunaan Kalung papan jajar ini sebagai pelengkap pakaian pria adat lampung baik pepadun maupun sai batin, kalung yang terbuat dari lempengan perak berwarna emas berbentuk perahu dan berjumlah tiga lempeng ini memikiki nilai filosofis yaitu sebagai simbol suatu kehidupan baru
4. Kalung Buah Jukum
5. Gelang Burung
6. Gelang Kano
Perlengkapan aksesoris lainnya yang di kenakan untuk melenglapi pakaian adat lampung adalah gelang kano. Gelang kano ini memiliki motif berpariasi dan bentuknya menyerupai ban. Makna dari gelang kano adalah melambangkan pembatas tentang semua perbuatan baik buruk setelah pernikahan
7. Ikat Pinggang
Masyarakat Lampung pesisir biasanya menempati sepanjang daerah pesisir pantai yang membentang luas mulai dari timur, selatan hingga barat. Sedangkan untuk wilayah pesebaran masyarakat lampung pesisir mencakup wilayah lampung timur, lampung selatan, bandar lampung, pesawaran, tenggamus, pesisir barat dan lampung barat
Sedangkan untuk Masyarakat lampung pepadun mereka berdomisili di tengah-tengah lampung, karena masyarakat lampung pepadun berada di daerah pedalaman dataran tinggi lampung yang jauh dari pesisir pantai maka lampung pepadun sering juga di sebut sebagai lampung peminggir
Berdasarkan sejarah perkembangannya masyarakat lampung pepadun ini awalnya berkembang mulai dari daerah Abung, Way kanan, dan way seputin (pubian)
Meskipun masyarakat suku lampung terbagi menjadi dua golongan yaitu pepadun dan pesisir namun dalam kehidupan bermasyarakat kesehariannya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai filsafah hidup ulun lampung
Pilsafah hidup tersebut disubut dengan piil pesenggiri. Dengan menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam piil pesenggiri tersebut, maka adat dan budaya lampung masih tetap dilestari hingga saat ini
Salah satu budaya yang tidak asing lagi dan masih tetap terjaga. Bahkan tidak hanya asing bagi masyarakat lampung sendiri adalah pakaian adatnya dimana pakaian tersebut memiliki nilai estetika tinggi
Nilai estetika itu tercermin dari gaya pakaian adat lampung yang tertutup dan dihiasi oleh aksesoris lokal yang dipadukan dengan nilai-nilai agama dan pilsafah hidup piil pesenggiri
Berikut pakaian pengantin laki - laki adat lampung
Pakaian pengantin pria adat lampung pepadun dan sai batin cukup sederhana perbedaannyapun tidak terlalu mencolok karena hanya pakaian dan kopiah saja yang berbeda
Berikut Pakaian yang di gunakan pengantin pria adat lampung sai batin dan pepadun adalah
1. Jika pengantin pria pada masyarakat lampung papadun hanya mengenakan kemeja putih lengan panjang dan clana putih panjang serta memakai sarung tumpal yang di lilitkan di pinggang sebatas atas lutut
anakaseliindonesia.com
Sedangkan Untuk lampung sai batin mengenakan pakaian adat berwarna merah dengan aksesoris yang di hiasi dengan perak-peral emas, sedangkan untuk clananya mengenakan clana merah panjang dan menggunakan sarung tumpal
2. Perbedaan lainnya adalah pada kopiah, masyarakat suku lampung pepadun menggunakan kopiah emas beruji yang terbuat dari kuningan dengan motif - motif khas lampung bertahta hiasan karangan bunga
Pictakeds.com/kopiahlampung
Untuk masyarakat lampung sai batin menggunakan kopiah yang terbuat dari kain tenun, masyarakat lampung sai batin mengenalnya dengan sebutan (ketupung runcing) dimana di depannya terdapat seperti tanduk atau belalai gajah.
@rohimatzaidi
Perhiasan lain yang di kenakan pada pengantin pria adalah:
3. Kalung Papan Jajar
Malahayati.co.id
Penggunaan Kalung papan jajar ini sebagai pelengkap pakaian pria adat lampung baik pepadun maupun sai batin, kalung yang terbuat dari lempengan perak berwarna emas berbentuk perahu dan berjumlah tiga lempeng ini memikiki nilai filosofis yaitu sebagai simbol suatu kehidupan baru
4. Kalung Buah Jukum
Indriwidiyanti.wordpress.com
Kalung buah jukum merupakan simbol doa dengan harapan setelah pernikahan berlangsung agar segera diberikan keturunan. Miniatur buah jukum ini jika dipakai akan melengkapi keindahan dari pakaian adat5. Gelang Burung
Indonesiakaya.com
Gelang burung ini dikenakan oleh pengantin pria baik lampung pepadun maupun sai batin. Gelang yang di pakai ada dua namun untuk gelang burung dikenakan di lengan tangan kanan dan kiri. Gelang pipih dengan tambahan miniatur burung garuda terbang memiliki makna sebagai simbol kehidupan setelah menikah6. Gelang Kano
Perlengkapan aksesoris lainnya yang di kenakan untuk melenglapi pakaian adat lampung adalah gelang kano. Gelang kano ini memiliki motif berpariasi dan bentuknya menyerupai ban. Makna dari gelang kano adalah melambangkan pembatas tentang semua perbuatan baik buruk setelah pernikahan
7. Ikat Pinggang
Bukalapak.com
Yang terakhir adalah ikat pinggang, ikat pinggang ini tidak di pakai seperti pada umumnya namun dikenakan di pinggang di luar baju adat dan di lengkapi terapang (keris) yang merupakan senjata tradisional masyarakat lampung