Filsafah Hidup Masyarakat Lampung Yang Harus Di Miliki
Cindri yanto - Filsafah hidup masyarakat atau ulun lampung, pada hakekatnya secara umum dalam pandangan hidup masyarakat suku lampung memiliki kesamaan, dari kesamaan ini yang di sebut dengan fiil pesenggiri
Fiil pesenggiri merupakan tatanan moral tinggi dan pedoman hidup dalam bersikap serta tatanan perilaku masyarakat ulun lampung dalam menjalani kehidupan sehari-hari, agar terhindah dari sikap dan perbuatan tercela
Piil pesenggiri juga merupakan potensi sosial budaya daerah lampung yang memiliki makna sebagai sumber motivasi, gagasan atau ide agar semua orang memiliki nilai dinamis dalam memperjuangkan setiap nilai-nilai positif
Konsekuensi dalam memperjuangkan dan mempertahankan kehormatan dalam kehidupan, maka dari itu masyarakat suku lampung wajib mengendalikan perilaku dan menjaga nama baik, agar terhindar dari perbuatan yang tidak terpuji
Masyarakat adat atau ulun lampung baru bisa dikatakan memiliki piil pesenggiri jika iya telah melakukan serta memiliki sifat dan unsur-unsur berikut ini yaitu:
1. Piil-pesenggiri
Piil pesenggiri memiliki filsafah yang menyangkut harga diri, perilaku serta sikap hidup yang dapat menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun secara kelompok, dalam hal-hal tertentu ulun lampung dapat mempertaruhkan apa saja demi untuk mempertahankan piil-pesenggiri tersebut
2. Sakai-Sambayan
Secara filsafah Sakai Sembayan memiliki arti yang sangat luas termasuk di dalamnya seperti gotong royong, tolong menolong dan saling memberi segala sesuatu yang diperlukan pihak lain termasuk sumbangan pikiran dan lain sebagainya
3. Juluk-Adokh
Juluk dan adokh terdiri dari dua kata yang masing-masing kata memiliki makna. Juluk adalah nama panggilan seorang pria atau wanita yang diberikan pada waktu mereka masih muda atau remaja (belum menikah). Adokh adalah gelar atau nama panggilan adat seorang pria atau wanita yang sudah menikah melalui prosesi pemberian gelar adat
Juluk Adokh merupakan asas identitas selain itu juga merupakan salah satu sikap dari masyarakat lampung yang mencerminkan pada kerendahan hati dan kebesaran jiwa agar saling menghormati baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat
4. Nemui-Nyimah
Nemui Nyimah merupakan ungkapan asas kekeluargaan untuk menciptakan suatu sikap keakraban dan kerukunan serta silaturahmi. pada hakikatnya nemui nyimah dilandasi rasa keiklasan untuk menciptkan kehidupan yang rukun dalam keluarga dan bermasyarakat
5. Nengah-Nyampur
Nengah Nyampur adalah sikap suka bergaul dan toleran antar sesama. sebagai tata pergaulan ulun lampung dengan kesediaan membuka diri dalam pergaulan terhadap masyarakat umum serta berpengetahuan luas dan ikut berpartisisipasi terhadap hal yang bersifat baik, yang dapat membawa kemajuan masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman
Sifat-sifat diatas dilambangkan dengan sigor lima kembang penghias, yang saat ini sigor bisa kita temukan pada lambang Provinsi Lampung
Selain dari itu sifat-sifat orang lampung juga di ungkapkan dalam adi-adi atau pantun
Tandani ulun lampung, wat piil pesenggiri
Mulia heno sehitung, wat liom ghega dighi
Juluk adok gham pegung, nemui nyimah muaghi Nengah nyampugh mak ngungkung sakai sambaian gawi